Halo semua! Apakah Anda seorang trader atau investor di pasar saham atau pasar keuangan lainnya? Jika iya, Anda pasti sudah akrab dengan istilah Trailing Stop Order. Trailing Stop Order adalah salah satu jenis order trading yang membantu Anda mengamankan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Melalui artikel ini, kami akan membahas secara detil apa itu Trailing Stop Order, bagaimana cara menggunakannya dan apa saja keuntungan dan risikonya.
Apa itu Trailing Stop Order?
Trailing Stop Order adalah jenis order trading yang digunakan untuk mengunci profit dan meminimalkan kerugian dalam trading saham atau instrumen keuangan lainnya. Dalam Trailing Stop Order, trader menentukan persentase atau jumlah tertentu yang diinginkan untuk stop loss atau take profit.
Bedanya dengan Stop Loss dan Take Profit, dalam Trailing Stop Order, tingkat stop loss dan take profit akan bergerak mengikuti perubahan harga saham atau instrumen keuangan lainnya. Artinya, jika harga saham naik, batasan kerugian atau batasan keuntungan Anda akan bergerak naik sesuai dengan persentase atau jumlah yang Anda tentukan sebelumnya.
Misalnya, Anda membeli saham ABC dengan harga Rp100 dan menempatkan Trailing Stop Order dengan persentase 5%. Jika harga saham ABC naik menjadi Rp110, tingkat stop loss Anda akan naik menjadi Rp104,5 (5% di bawah harga tertinggi saat ini), yang berarti Anda telah mengunci profit sebesar Rp4,5 per saham.
Namun, jika harga saham ABC turun, maka tingkat stop loss Anda akan tetap berada di tempat semula. Hal ini berarti, jika harga saham turun drastis dan mencapai tingkat stop loss Anda, maka order tersebut akan dieksekusi dan Anda akan berhenti trading dengan kerugian sesuai dengan tingkat stop loss yang Anda tentukan sebelumnya.
Bagaimana Cara Menggunakan Trailing Stop Order?
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat menggunakan Trailing Stop Order dalam trading. Berikut langkah-langkahnya:
1. Tentukan Persentase atau Jumlah yang Diinginkan
Tentukan persentase atau jumlah yang diinginkan untuk stop loss atau take profit. Pilihlah persentase atau jumlah yang masuk akal dan sesuai dengan strategi trading Anda.
2. Pasang Trailing Stop Order
Setelah menentukan persentase atau jumlah yang diinginkan, pasang Trailing Stop Order pada platform trading Anda. Pastikan Anda memahami cara memasang Trailing Stop Order pada platform trading yang Anda gunakan.
3. Monitor Pergerakan Harga
Monitor pergerakan harga saham atau instrumen keuangan yang Anda trading. Jika harga naik, batasan kerugian atau batasan keuntungan Anda akan bergerak naik sesuai dengan persentase atau jumlah yang telah Anda tentukan sebelumnya.
4. Adjust Trailing Stop Order
Jika pergerakan harga terus naik, Anda bisa melakukan penyesuaian pada Trailing Stop Order Anda untuk mengunci keuntungan atau memperbesar keuntungan. Namun, pastikan Anda teliti terlebih dahulu sebelum menyesuaikan Trailing Stop Order Anda.
5. Bersiap-siap Dengan Risiko
Seperti halnya trading pada umumnya, Trailing Stop Order juga memiliki risiko. Jadi, pastikan Anda sudah siap dengan risiko yang mungkin terjadi saat menggunakan Trailing Stop Order dalam trading.
Keuntungan dan Risiko Menggunakan Trailing Stop Order
Keuntungan Menggunakan Trailing Stop Order
Menggunakan Trailing Stop Order dapat membantu trader untuk mengamankan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan Trailing Stop Order:
1. Mengunci Profit
Dengan menggunakan Trailing Stop Order, trader dapat mengunci profit mereka ketika harga saham naik melebihi batasan take profit yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Meminimalkan Kerugian
Jika harga saham turun melebihi batasan stop loss yang telah ditentukan sebelumnya, maka Trailing Stop Order akan dieksekusi dan trader akan keluar dari market dengan kerugian yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Tidak Perlu Monitoring Terus Menerus
Dengan menggunakan Trailing Stop Order, trader tidak perlu terus-menerus memantau pergerakan harga saham atau instrumen keuangan lainnya.
Risiko Menggunakan Trailing Stop Order
Seperti halnya trading pada umumnya, Trailing Stop Order juga memiliki risiko. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi saat menggunakan Trailing Stop Order:
1. Stop Loss Tidak Terpenuhi
Jika harga saham turun dengan cepat dan melebihi batasan stop loss yang telah ditentukan sebelumnya, maka trader mungkin akan kehilangan lebih banyak uang daripada yang diharapkan.
2. Terjadi Volatilitas Harga
Ketika terjadi volatilitas harga yang tinggi, Trailing Stop Order mungkin tidak efektif dalam mengunci profit atau meminimalkan kerugian.
3. Resiko Terkena Stop Loss Palsu
Terkadang, pergerakan harga saham atau instrumen keuangan lainnya tidak stabil dan cenderung naik-turun secara acak. Hal ini bisa menyebabkan Trailing Stop Order Anda terkena stop loss palsu.
FAQ Tentang Trailing Stop Order
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
1. Apa Bedanya Trailing Stop Order Dengan Stop Loss dan Take Profit? | Trailing Stop Order bergerak mengikuti perubahan harga, sementara Stop Loss dan Take Profit tetap pada level yang telah Anda tentukan. |
2. Apa Keuntungan Menggunakan Trailing Stop Order? | Trailing Stop Order dapat membantu trader untuk mengamankan keuntungan dan meminimalkan kerugian. |
3. Apa Risiko Menggunakan Trailing Stop Order? | Stop Loss tidak terpenuhi, terjadi volatilitas harga yang tinggi, risiko terkena stop loss palsu. |
4. Bagaimana Cara Pasang Trailing Stop Order? | Tentukan persentase atau jumlah yang diinginkan, pasang Trailing Stop Order pada platform trading Anda. |
5. Apakah Trailing Stop Order Tersedia di Semua Platform Trading? | Ya, Trailing Stop Order tersedia di platform trading tertentu. |
Demikianlah artikel mengenai Trailing Stop Order dalam trading saham atau instrumen keuangan lainnya. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam melakukan trading yang lebih efektif. Ingatlah bahwa ketika melakukan trading, selalu bersikap berhati-hati dan jangan lupa untuk memahami risiko yang mungkin terjadi.